motivasi

orang yang memiliki integritas tinggi,,,
tidak pernah putus asa dalam meraih cita,,,cita-cita,,,dan cinta,,,

Jumat, 11 Februari 2011

Rehabilitasi Pasien Stroke di Rumah



Stroke adalah penyebab kematian kedua di Indonesia dan penyebab utama kecacatan didunia. Cukup banyak orang di Indonesia dirawat di rumah sakit karena stroke dankomplikasinya. Biasanya stroke menyerang orang yang telah berusia diatas 50tahun tetapi pada kenyataannya sekarang ini banyak menyerang orang di usia mudabahkan di usia kurang dari 30 tahun.
Stroke terjadi apabila suplai darah ke otak mendadak terhenti. Darah dibawa ke otakmelalui pembuluh darah arteri. Arteri ini dapat tersumbat sehingga menyebabkanischemic stroke (penyumbatan) atau arteri ini dapat pecah dan menyebabkanhemorrhagic stroke (pendarahan). Akibat suplai darah ke otak terganggu makasel-sel otak tidak lagi menerima oksigen dan sari-sari makanan sehinggaterjadilah kematian/kerusakan sel-sel otak. Sel-sel otak yang rusak masih tetapdapat bertahan hidup dalam beberapa saat. Jika penanganan stroke dapatdilakukan sedini dan setepat mungkin maka sel-sel otak yang rusak dapatdiselamatkan. Gejala yang dialami seseorang sangat tergantung dari bagian manadari otak yang mengalami kerusakan dan beberapa besar areanya.
Ada beberapa faktor resiko yang menjadi pencetus terjadinya stroke. Tetapi adafaktor resiko yang tidak dapat kita deteksi atau hindari. Hal itu termasukbertambahnya usia seseorang dan jenis kelamin pria yang cenderung terkenastroke dibandingkan wanita. Walaupun begitu, ada banyak faktor-faktor resikoyang dapat menjadi perhatian kita, diantranya adalah:
-       Tekanan darah tinggi
-       Penderita kencing manis
-       Kadar kolesterol darah  yang tinggi
-       Detak jantung yang tidakteratur (fibrilasi atrium)
-       Penderita penyakit jantungtermasuk serangan jantung
-       Penderita stroke ringan atauTIA
-       Pernah stroke sebelumnya
-       Gaya hidup; kurang aktivitas,kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol/konsumsi obat-obatan, stress.

Gejala dari strokesangat tergantung pada bagian otak yang rusak atau tidak mendapat suplai darah.Beberapa gejala umumnya adalah:
-       Rasa lemah di sisi kanan ataukiri muka, lengan dan kaki
-       Rasa kesemmutan/kebas di sisikanan atau kiri muka, lengan dan kaki
-       Pada saat berbicara suara tidakjelas/pelo
-       Penglihatan berkurang
-       Penglihatan ganda
-       Kurangnya koordinasi padapikiran dan gerakan tubuh
-       Merasa pusing disertai salahsatu gejala di atas
-       Sakit kepala terberat yangpernah dirasakan
-       Hilang kesadaran atau koma

Dalampengobatan stroke di rumah sakit, keadaan jaringan otak akan dimonitor secaraketat karena 20% pasien keadaanya menjadi memburuk beberapa jam sesudahnyasetelah mendapatkan serangan stroke. Pengaturan obat dan pengaturan dietmakanan yang tepat sangat diperlukan untuk mengontrol faktor-faktor resiko yangada seperti tekanan darah, kadar gula darah dan kolesterol darah yang tinggi.Selain itu asupan nutrisi yang adekwat juga sangat diperlukan untuk membantuproses penyembuhan sehingga pasien yang tidak dapat menelan makanan dan minumanakan dipasang selang yag dimasukan melalui hidung.
Pemulihansetelah terkena stroke adalah proses yang alamiah. Pemulihan membutuhkan waktu,kebanyakan pemulihan terjadi selama 3 bulan sampai 6 bulan pertama, tetapi akanberlanjut terus sampai 2 tahun atau bahkan lebih. Secara umum, proses pemulihanpasien stroke meliputi, pulih hampir sempurna, pulih dengan sedikit kecacatan,dan pasien stroke yang pulih dengan mempunyai kecacatan yang sedang sampaiberat yang memerlukan perawatan khusus.
 Setelah keadaan medis pasien stabil maka programrehabilitasi akan segera dimulai dan terus berlanjut sampai keluar rumah sakit.Tujuan rehabilitasi pada pasien stroke adalah membantu pasien agar dapatmencapai tingkat kemandirian yang maksimal dengan cara mencegah komplikasi danberperan dalam membantu pasien untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
            Agar dapat mencapai kemandirian yang optimal, perbaikankecacatan seperti lumpuh akan lebih optimal dilakukan dalam golden periode(periode emas), yaitu kurun waktu enam bulan pertama pasca serangan stroke.Dengan demikian diperlukan upaya sesegera mungkin melakukan rehabilitasi pascastroke. Salah satu upaya penanganan rehabilitasi pasien stroke terhadap kondisikecacatan fisiknya adalah dengan latihan (exercise). Pada umumnya programlatihan bagi penderita stroke meliputi ditempat tidur, keluar dari tempat tidurdan diluar tempat tidur (duduk dikursi, belajar berdiri dan belajar berjalan).
         
Pada saat pasien tidak dalam pengawasan rumah sakit lagi,macam-macam program latihan dalam menjaga kondisi pasien harus tetap dilakukansehingga komplikasi seperti kontraktur sendi, subluksasi dan kaku pada bahu,luka tekan, edema (pembengkakan) pada tangan dan pengecilan otot dapatdihindari. Tindakan seperti latihan gerak sendi dan  pengaturan atau pergantian posisi pada saat di tempat tidur merupakan hal yangpenting yang patut dilakukan oleh anggota keluarga pasien.
           
Tindakan latihan gerak sendi dapat dilakukan secara aktif(oleh pasien) atau pasif (oleh keluarga) dengan tujuan untuk memelihara setiappersendian agar tidak timbul nyeri dan kaku sendi. Latihan ini juga dapatdikombinasikan dengan tambahan latihan beban (resisted). Latihan ini dapatbermanfaat untuk memelihara atau meningkatkan otot sehingga tidak terjadipengecilan otot (diuse atrofi). Namun, latihan ini hanya bisa diberikanbilamana kondisi pasien sudah dapat menggerakan lengan dan  tungkainya secara aktif.
Tindakanpengaturan atau pergantian posisi bermanfaat untuk menghindari luka tekan(dekubitus) dan mencegah pemendekan otot dan ligamen. Pada umumnya dikarenakanfase pemulihan stroke yang cukup lama dan berefek pada terimmobilisasinyapasien, luka tekan pada tonjolan- tonjolan tulang tidak terhindari.Daereah-daerah seperti tulang ekor, punggung, panggul, dan tumit merupakantempat paling sering untuk terjadinya luka tekan. Hal itu dapat dicegah denganpenggantian posisi pasien saat berbaring ditempat tidur dengan pengaturan posisimiring ke kanan atau kekiri setiap  2 jamsekali atau sebagai alternatif lain dengan penggunaaan alat bantu sepertisarung tangan plastik yang di isi air atau bantal yang berrongga. Yang perludiperhatikan dalam pengaturan posisi miring terutama ke arah ke sisi yang sakitadalah posisi yang diberikan jangan sampai terjadi penekanan terhadap sendibahu karena akan terjadi penekanan pada struktur sendi dan akan menyebabkanterjadinya perlengketan atau kaku sendi yang akan menimbulkan nyeri.
           
Untuk mencegah pemendekan otot dan ligamen pada penderitastroke pengaturan posisi saat berbaring diberikan posisi anti rotasi, posisiitu meliputi:
  • sendi bahu dalam posisi berputar keluar dan sedikit melebar
  • sendi siku lurus dan dapam posisi keluar
  • sendi pergelangan tangan dan jari-jari tangan lurus
  • sendi panggul dalam posisi memutar kedalam
  • sendi lutut sedikit menekuk
  • sendi pergelangan kaki menekuk 90 derajat      

Selain pengaturan posisi berbaring, posisi pada saat duduk di kursi (bila pasien sudahdapat duduk) juga harus diperhatikan. Sikap duduk yang baik untuk pasien strokeadalah:
  • Bokong dan panggul tidak miring
  • Badan dalam keadaan bersandar
  • Bahu lurus dengan panggul
  • Telapak kaki menapak dilantai
  • Lengan disangga